Tuesday, 28 June 2016

Makalah Pendidikan Agama Islam Tentang Islam Dan Iman


MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
ISLAM DAN IMAN

Dosen : Indah Dewi Meeasari, Mhi





Disusun Oleh
                                               Nama   : Itang Ekowansyah
                                               NPM    : 15.81.0111


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI BANJARMASIN
FAKULTAS HUKUM
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yaitu makalah yang berjudul “Islam dan Iman” ini dengan baik dan tepat waktu.
            Makalah ini berisi meteri tentang iman dan islam. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan juga untuk menambah wawasan pembaca tentang islam dan iman agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dengan baik sehingga makalah ini berhasil dibuat. Selain itu saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam Ibu Indah Dewi Meeasari, Mhi yang sudah membimbing dan mengarahkan saya dalam pembuatan makalah ini.
            Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta dapat menambah pengetahuan tentang islam dan iman dengan baik. Dan tidak lupa saya memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam hal-hal tertentu. Saya berharap nantinya pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih.
                                                                                                Banjarbaru,   November 2015
                                                                                                            Penyusun



DAFTAR ISI
Halaman judul.................................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................................ i
Daftar isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.      Latar belakang.................................................................................................... 1
2.      Rumusan masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.    Makna Islam dan Iman....................................................................................... 2
1.      Islam............................................................................................................. 2
1.1  Pengertian Islam..................................................................................... 2
1.2  Rukun Islam............................................................................................ 3
2.      Iman.............................................................................................................. 6
2.1  Pengertian Iman...................................................................................... 6
2.2  Tanda-tanda orang beriman.................................................................... 7
2.3  Rukun Iman............................................................................................ 8
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 11
1.      Kesimpulan......................................................................................................... 11
2.      Saran................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupannya, manusia tidak akan pernah bisa lepas untuk mencari nilai-nilai kebenaran yang sebenarnya karena keseharian manusia dihadapkan berbagai macam persoalan yang membutuhkan penyelesaian. Dengan perkembangan iptek yang pesat ini persoalan hidup menjadi lebih kompleks dan manusia pun semakin sulit mengatasi persoalan hidupnya. Di saat kita manusia tidak bisa menyelesaikan atau mengatasi persoalan hidup. Kita pasti lebih memilih lari dari masalah tersebut dan melakukan hal-hal yang menyimpang seperti minuman-minuman keras, narkoba, dll. Dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang melakukan bunuh diri gara-gara tidak bisa mengatasi persoalan kehidupan.
Di sinilah islam dan keimanan itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan itu tersebut. Ketika seseorang telah bisa memahami dan menerapkan konsep dari islam dan iman tersebut kedalam kehidupan maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya. Jadi islam dan iman itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi kita pemeluk agama islam, agar mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menjadi hamba yang menerapkan kehidupan yang islami dan beriman. Dengan begitu konsep islam dan iman itu perlu untuk dikaji.

2.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dari judul makalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian islam ?
2.      Ada berapa rukun islam dan pengertiannya?
3.      Apa pengertian dari iman?
4.      Bagaimana tanda-tanda orang beriman?
5.      Ada berapa rukun iman dan jelaskan pengertiannya?


BAB II
PEMBAHASAN

A.  MAKNA ISLAM DAN IMAN
Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap makanan, minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka, dia berada di antara dua gerakan: gerakan yang menarik kepada perkara yang berguna dan gerakan yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.
Islam dan iman bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.
Iman lebih umum daripada Islam dari maknanya; karena ia mengandung Islam. Maka, seorang hamba tidak akan sampai kepada tingkatan iman kecuali apabila telah merealisasikan Islam dan iman lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli iman adalah segolongan dari ahli Islam (muslim), bukan semuanya. Maka, setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin.
1.    Islam
1.1    Pengertian Islam
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan taat dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya. Barangsiapa yang berserah diri kepada Allah saja, maka dia adalah seorang muslim.


Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah dan yang lainnya, maka dia adalah seorang musyrik. Dan barangsiapa yang tidak berserah diri kepada Allah, maka dia seorang kafir yang sombong.
1.2    Rukun Islam
Rukun Islam ada lima:
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan puasa Ramadhan." Muttafaqun 'Alaih.
·           Syahadah
Syahadah terdiri dari 2 kalimat yaitu :
-          Syahadah (laailaaha illallah):
Manusia mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan sesembahan-sesembahan selain Dia, maka ketuhanannya adalah batil dan ibadahnya juga batil. Kalimah syahadah tersebut mengandung nafi (meniadakan/menolak) dan itsbat (menetapkan). (Laa ilaaha), artinya menolak semua yang disembah selain Allah, (Illallah) adalah menetapkan ibadah kepada Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam menyembah-Nya, seperti tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.
-          Syahadah (Muhammad Rasulullah):
Taat kepada Nabi dalam perintahnya, membenarkan beritanya, menjauhi yang dilarangnya, dan dia tidak menyembah Allah kecuali dengan cara yang disyari'atkannya.
·           Shalat
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.
Allah mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk sholat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya dari najis batin.
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103)
Sholat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan sholat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya maka ia  mengkhabarkan bahwa orang yangeboleh sholat dengan isyarat. Rasul  meninggalkan sholat itu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :
“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah sholat. Siapa yang meninggalkannya berarti telah kafir” Hadits shohih.
Sholat lima waktu itu adalah sholat Shubuh, sholat Dhuhur, sholat Ashar, sholatMaghrib dan sholat Isya’. Waktu sholat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu sholat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu sholat Ashar dimulai setelah habisnya waktu Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu sholat Isya’ dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda setelah itu.
Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali sholat saja dari ketentuan waktunya hingga keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi.
·           Puasa
Puasa pada bulan Ramadhan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.
Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima’ (hubungan lain jenis) hingga terbenamnya matahari kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Diantara yang terpenting :
-          Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
-           Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
·           Zakat
Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air.
Diantara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya

·           Haji
Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
-       Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
-       Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.
2.    Iman
2.1    Pengertian Iman
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu'manu – amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.
Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam.
Secara sempurna pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai) Allah dan segala apa yang  datang dari pada-Nya sebagai wahyu melalui rasul-rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan perbuatan.
Dalam surat al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu, beriman kepada Allah berarti sangat rindu terhadap ajaran Allah. Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat menaatiajaran Allah yaitu Al-Quran dan sunnah rasul.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan (al-Imaanu 'aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa'amalun bil arkaan)
Istilah iman dalam al-qur'an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna tentang suatu yang diimani, seperti dalam surat an-Nisa': 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/Idealisme) dan thaghut (realita/nasionalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan dengan kata bathil, yaitu wallaziina aamanuu bil baathili. Bathil berarti tidak benar menurut Allah.Sementara dalam surat al-Baqarah: 4 iman dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan oleh Allah.
Dengan demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau ajaran nya, dikatakan sebagai iman haq, sedangkan yang dikaitkan dengan selainnya dinamakan iman bathil.
Keimanan adalah perbuatan yang bila diibaratkan pohon, mempunyai pokok dan cabang. Bukankah sering kita baca atau dengar sabda Rasullah saw. Yang kita jadikan kata-kata mutiara, misalnya malu adalah sebagian dari iman, kebersihan sebagian dari iman, cinta bangsa dan Negara sebagian dari iman, bersikap ramah sebagian dari iman, menyingkirkan duri atau yang lainnya yang dapat membuat orang sengsara dan menderita, itu juga sebagian dari iman. Diantara cabang - cabang keimanan yang paling pokok adalah keimanan kepada Allah SWT.
2.2    Tanda-tanda Orang Beriman
Al-qur'an menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut:
·           Jika disebut nama Allah, hatinya akan bergetar dan berusaha ilmu Allah tidak lepas dari syaraf memorinya (al-anfal : 2)
·           Senantiasa tawakal, yaitu bekeja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah. (Ali imran : 120, Al maidah: 12, al-anfal : 2, at-taubah: 52, Ibrahim:11)
·           Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu melaksanakn perintah-Nya. (al-anfal: 3, Al-mu'minun: 2, 7)
·           Menafkahkan rizki yang diterima dijalan Allah. (al-anfal: 3, Al-mukminun: 2, 7)
·           Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. (Al-mukminun: 3, 5)
·           Memelihara amanah dan menepati janji. (Al-mukminun: 6)
·           Berjihad di jalan Allah dan Suka menolong. (al-Anfal : 74)
·           Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin.(an-nur: 62)

2.3    Rukun Iman dan Pengertiannya
Menurut bahasa iman artinya percaya, sedangkan menurut bahasa di yakini dengan sepenuh hati, di ucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan anggota badan . orang yang beriman disebut MU'MIN.
Berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits rukun iman ada 6, yaitu
·           Iman kepada Allah 
Yaitu percaya sepenuh hati bahwa Allah adalah Rabb Tuhan pencipta alam, Maha Kuasa, Maha Penyayang dan segala sifat Maha lainnya. Untuk itu kita wajib beribadah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah.
·           Iman kepada Malaikat-malaikat Allah 
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya). Malaikat selalu tunduk dan patuh atas perintah Allah dan tidak pernah sedikitpun membantahnya. Malaikat merupakan makhluk ghaib, artinya tidak dapat dilihat dengan panca indera manusia, namun kita wajib iman dan percaya kepadanya. Jumlah malaikat sangatlah banyak, hingga tak ada yang mengetahui jumlahnya, kecuali Allah. Diantara nama - nama malikat yang disebut dalam Al-Qur'an adalah :
·           Iman kepada Kitab-kitab Allah 
Allah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Nabi sebagai pedoman umat manusia untuk hidup didunia agar selamat dunia dan akhirat. Ada 4 kitab yang Allah turunkan kepada para Nabi, yaitu :
a.       Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa A.S
b.      Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
c.       Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS
d.      Kitab Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
·           Iman kepada Nabi & Rasul-rasul Allah
Nabi adalah orang yang mendapat wahyu hanya untuk dirinya sendiri, sementara Rasul artinya utusan, Rasul Allah adalah utusan Allah yang mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
Tugas utama para rasul adalah menyampaikan dan megajarkan agama Allah kepada manusia, serta memberikan petunjuk agar tidak tersesat. Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui ada 25 orang. Yaitu :
Di antara 25 nabi dan rasul tersebut 5 di antaranya mendapat gelar 'Ulul Azmi, yaitu para Nabi yang mendapat ujian sangat berat dari Allah, namun mereka tetap tegar,  tabah dan sabar menghadapinya. Mereka adalah NUH, IBRAHIM, MUSA, ISA dan MUHAMMAD. Atau disingkat NIMIM.
·           Iman kepada Hari akhir
Yaitu kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa hari kiamat pasti terjadi. Namun kapan terjadinya adalah rahasia Allah, semua manusia tak ada satupun yang mengathuinya bahkan Nabi Muhammad sekalipun tak tahu kapan akan terjadinya kiamat.
Ketika beliau SAW. Ditanya oleh Malaikat Jibril tentang hari kiamat, belaiau tak tahu kapan terjadinya, namun beliau memberikan tanda-tanda kiamat yang mendahului terjadinya kimat.
Di antara tanda-tadanya adalah :
a.         Banyak orang minum-minum keras
b.        Banyak terjadi perzinahan
c.         Banyak gedung-gedung tinggi
d.        Matahari terbit dari barat dan terbenam di timur
e.         Keluarnya Ya'juz dan Ma'juz
f.         Keluarnya Dajjal
g.        Dll.
·           Iman kepada Qodho dan Qodhar
Beriman kepada Qodho dan qodhar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah memnentukan dan menetapkan segalanya untuk manusia. Qodho & Qodar adalah ketetapan Allah bagi makhluk Nya. Ketetapan Allah kadang berupa hal-hal yang baik dan kadang berupa hal-hal yag buruk. Maka seorang mu'min akan meyakini dan tunduk pada ketetapan Allah baik maupun buruknya.
Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman di mana kita wajib mengimaninya agar iman kita menjadi sah dan sempurna.  Ibnu Abbas pernah berkata, "Qadar adalah nidzam (aturan) tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya" (Majmu' Fataawa Syeikh Al-Islam).
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai iman kepada qada dan qadar, terlebih dahulu akan dibahas mengenai qada dan qadar itu sendiri.  Qada menurut bahasa berarti hukum, perintah, memberikan, menghendaki, dan menjadikan.  Sedangkan qadar berarti batasan atau menetapkan ukuran.
Secara etimologi, qada dapat diartikan sebagai pemutusan, perintah, dan pemberitaan.  Imam az-Zuhri berkata, "Qadha secara etimologi memiliki arti yang banyak. Dan semua pengertian yang berkaitan dengan qadha kembali kepada makna kesempurnaan." (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Al-Atsir).  Sedangkan qadar berasal dari kata qaddara, yuqaddiru, taqdiiran yang berarti penentuan.
Dari sudut terminologi, qadha adalah pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah SWT pada zaman azali. Adapun qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha).  Sedangkan arti terminologis qada dan qadar menurut Ar-Ragib ialah : "Qadar ialah menentukan batas (ukuran) sebuah rancangan; seperti besar dan umur alam semesta, lamanya siang dan malam, anatomi dan fisiologi makhluk nabati dan hewani, dan lain-lain; sedang qada ialah menetapkan rancangan tersebut." Atau secara sederhana, qada dapat diartikan sebagai ketetapan Allah yang telah ditetapkan tetapi tidak kita ketahui.  Sedangkan qadar ialah ketetapan Allah yang telah terbukti dan diketahui sudah terjadi.  Dapat pula dikatakan bahwa qada adalah ketentuan atau ketetapan, sedangkan qadar adalah ukuran.  Dengan demikian yang dimaksud dengan qada dan qadar atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan Allah menurut ukuran atau norma tertentu.
Firman Allah mengenai qada dan qadar terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 36, yang artinya :
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Agama islam bukanlah hambatan untuk perkembangan iptek tapi justru agama islam bisa lebih mengembangkan dan memperbaiki iptek itu. Dan dengan adanya agama islam permasalahan-permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan iptek ini dapat diatasi atau diselesaikan. Dengan cara tetap menerapkan konsep iman dan taqwa tersebut dalam kehidupan kita, dengan begiu kemajuan iptek tidak membuat kemerosotan moral pada diri manusia.
Dengan adanya keseimbangan antara pribadi yang islami dan penuh keimanan dengan kemajuan iptek, maka perkembangan kehidupan setiap muslim akan berjalan teratur. Dan dengan menerapkan pribadi yang islami ini dalam setiap orang tidak akan pernah bimbang dalam menghadapi permasalahan-permasalahan hidup.

2.      Saran
Pada dasarnya dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak bisa terlepas dari islam dan iman. Karena dengan kita menerapkan kehidupan yang islami dan iman, kita dapat mencegah dan menyelamatkan diri dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala sesuatu yang tidak baik.  Selain itu, kita juga dapat menentukan apakah modernisasi tersebut dianggap sebagai suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau tidak, diperlukan atau sebaliknya perlu dihindari.













DAFTAR PUSTAKA

·           http://ilmuamalilmiyah.blogspot.co.id/2012/10/makalah-agama-rukun-islam.html

No comments:

Post a Comment