ISLAM DAN IMAN
Dosen : Indah Dewi Meeasari, Mhi
Disusun Oleh
Nama : Itang Ekowansyah
NPM : 15.81.0111
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
FAKULTAS HUKUM
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam yaitu makalah yang berjudul “Islam dan Iman”
ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini berisi
meteri tentang iman dan islam. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan juga untuk menambah
wawasan pembaca tentang islam dan iman agar dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu dengan baik sehingga makalah ini berhasil dibuat. Selain itu saya juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam Ibu
Indah Dewi Meeasari, Mhi yang sudah membimbing dan mengarahkan saya dalam
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini
bisa bermanfaat untuk para pembaca serta dapat menambah pengetahuan tentang
islam dan iman dengan baik. Dan tidak lupa saya memohon maaf apabila dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam hal-hal
tertentu. Saya berharap nantinya pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Terimakasih.
Banjarbaru, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.................................................................................................................
Kata pengantar................................................................................................................
i
Daftar isi.........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1
1.
Latar
belakang....................................................................................................
1
2.
Rumusan
masalah...............................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
2
A.
Makna
Islam dan Iman.......................................................................................
2
1.
Islam.............................................................................................................
2
1.1 Pengertian Islam.....................................................................................
2
1.2 Rukun Islam............................................................................................
3
2.
Iman..............................................................................................................
6
2.1 Pengertian Iman......................................................................................
6
2.2 Tanda-tanda orang beriman....................................................................
7
2.3
Rukun
Iman............................................................................................
8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
11
1.
Kesimpulan.........................................................................................................
11
2.
Saran...................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Dalam kehidupannya, manusia tidak akan pernah
bisa lepas untuk mencari nilai-nilai kebenaran yang sebenarnya karena
keseharian manusia dihadapkan berbagai macam persoalan yang membutuhkan
penyelesaian. Dengan perkembangan iptek yang pesat ini persoalan hidup menjadi
lebih kompleks dan manusia pun semakin sulit mengatasi persoalan hidupnya. Di
saat kita manusia tidak bisa menyelesaikan atau mengatasi persoalan hidup. Kita
pasti lebih memilih lari dari masalah tersebut dan melakukan hal-hal yang
menyimpang seperti minuman-minuman keras, narkoba, dll. Dan bahkan tidak
sedikit dari mereka yang melakukan bunuh diri gara-gara tidak bisa mengatasi
persoalan kehidupan.
Di sinilah islam
dan keimanan itu mengambil perannya sebagai jalan keluar atau solusi untuk
menyelesaikan masalah kehidupan itu tersebut. Ketika seseorang telah bisa
memahami dan menerapkan konsep dari islam
dan iman tersebut kedalam kehidupan maka ia dapat mengatasi permasalahan hidupnya.
Jadi islam dan iman itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi kita
pemeluk agama islam, agar mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menjadi hamba yang menerapkan
kehidupan yang islami dan beriman. Dengan begitu konsep islam
dan iman itu perlu untuk dikaji.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan Latar belakang masalah yang
dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dari judul makalah
sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian islam ?
2.
Ada
berapa rukun islam dan pengertiannya?
3.
Apa
pengertian dari iman?
4.
Bagaimana
tanda-tanda orang beriman?
5.
Ada
berapa rukun iman dan jelaskan pengertiannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MAKNA ISLAM DAN IMAN
Tidak ada keberuntungan bagi umat
manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya
melebihi kebutuhan terhadap makanan, minuman, dan udara. Setiap manusia
membutuhkan syari'at. Maka, dia berada di antara dua gerakan: gerakan yang
menarik kepada perkara yang berguna dan gerakan yang menolak mara bahaya. Islam
adalah penerang yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya. Agama
Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai
rukun.
Islam dan iman bila disebutkan
secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang
nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman adalah amal perbuatan
yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila hanya salah satunya
(yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum
daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi
maknanya; karena ia mengandung makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju
martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan lebih
spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman.
Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.
Iman lebih umum daripada Islam dari
maknanya; karena ia mengandung Islam. Maka, seorang hamba tidak akan sampai
kepada tingkatan iman kecuali apabila telah merealisasikan Islam dan iman lebih
spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli iman adalah segolongan dari ahli
Islam (muslim), bukan semuanya. Maka, setiap mukmin adalah muslim dan tidak
setiap muslim adalah mukmin.
1.
Islam
1.1
Pengertian Islam
Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan
tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan taat dan berlepas diri dari perbuatan
syirik dan pelakunya. Barangsiapa yang berserah diri kepada Allah saja, maka
dia adalah seorang muslim.
Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah
dan yang lainnya, maka dia adalah seorang musyrik. Dan barangsiapa yang tidak
berserah diri kepada Allah, maka dia seorang kafir yang sombong.
1.2
Rukun Islam
Rukun Islam ada lima:
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Rasulullah
bersabda, 'Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah
(yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan puasa Ramadhan." Muttafaqun
'Alaih.
·
Syahadah
Syahadah terdiri dari 2 kalimat yaitu :
-
Syahadah (laailaaha illallah):
Manusia mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa
tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan sesembahan-sesembahan selain
Dia, maka ketuhanannya adalah batil dan ibadahnya juga batil. Kalimah syahadah
tersebut mengandung nafi (meniadakan/menolak) dan itsbat (menetapkan).
(Laa ilaaha), artinya menolak semua yang disembah selain Allah, (Illallah)
adalah menetapkan ibadah kepada Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
menyembah-Nya, seperti tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.
-
Syahadah (Muhammad Rasulullah):
Taat kepada Nabi dalam perintahnya, membenarkan
beritanya, menjauhi yang dilarangnya, dan dia tidak menyembah Allah kecuali
dengan cara yang disyari'atkannya.
·
Shalat
Shalat lima waktu sehari semalam yang
Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang
muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana
pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia
memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.
Allah
mensyariatkan dalam shalat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan
untuk sholat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua
barang najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari
najis lahir dan hatinya dari najis batin.
Shalat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun
terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib
memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib
memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun
dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103)
Sholat wajib
bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan
sakit. Ia menjalankan sholat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri,
duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan
isyarat mata atau hatinya maka ia mengkhabarkan bahwa orang
yangeboleh sholat dengan isyarat. Rasul meninggalkan sholat itu
bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :
“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah sholat. Siapa yang meninggalkannya
berarti telah kafir” Hadits shohih.
Sholat lima
waktu itu adalah sholat Shubuh, sholat Dhuhur, sholat Ashar, sholatMaghrib dan
sholat Isya’. Waktu
sholat Shubuh dimulai
dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak
boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu sholat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga
sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu sholat Ashar dimulai setelah habisnya waktu Dhuhur
hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan
tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai
setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan
tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu sholat Isya’ dimulai
setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda
setelah itu.
Seandainya
seorang muslim menunda-nunda sekali sholat saja dari ketentuan waktunya hingga
keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka
ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi.
·
Puasa
Seorang muslim berniat puasa sebelum
waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan dari
makan, minum dan jima’ (hubungan lain jenis) hingga terbenamnya matahari
kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia
menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Diantara yang
terpenting :
-
Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan
perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi
Allah. Hal itu diantara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
-
Adapun manfaat puasa dari sudut
kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya
selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
·
Zakat
Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai
nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang
berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh
diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham
atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala
macam jika nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan
zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300
sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja
dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang
dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 %
dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata
air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi
dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air.
Diantara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang
fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka
dan orang kaya
·
Haji
Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah.
Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
- Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan
dan harta.
-
Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala
penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu
pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara
pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam.
Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf
(saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat
pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam
satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan
persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah
ta’ala.
2.1
Pengertian Iman
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu'manu – amanan yang
berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang
terletak dalam hati.
Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti
kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti,
atau pokok – pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama
Islam.
Secara sempurna pengertiannya adalah
membenarkan (mempercayai) Allah dan segala apa yang datang dari pada-Nya
sebagai wahyu melalui rasul-rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan
dan mengerjakan dengan perbuatan.
Dalam surat al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang yang beriman
adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah).
Oleh karena itu, beriman kepada Allah berarti sangat rindu terhadap ajaran
Allah. Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat menaatiajaran
Allah yaitu Al-Quran dan sunnah rasul.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Atthabrani, iman
didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan
dengan amal perbuatan (al-Imaanu 'aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani
wa'amalun bil arkaan)
Istilah iman dalam al-qur'an selalu dirangkaikan dengan kata lain
yang memberikan corak dan warna tentang suatu yang diimani, seperti dalam surat
an-Nisa': 51 yang dikaitkan dengan jibti (kebatinan/Idealisme) dan thaghut
(realita/nasionalisme). Sedangkan dalam surat al-Ankabut: 52 dikaitkan dengan
kata bathil, yaitu wallaziina aamanuu bil baathili. Bathil
berarti tidak benar menurut Allah.Sementara dalam surat al-Baqarah: 4 iman
dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan oleh Allah.
Dengan demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah
atau ajaran nya, dikatakan sebagai iman haq, sedangkan yang dikaitkan dengan
selainnya dinamakan iman bathil.
Keimanan adalah perbuatan yang bila diibaratkan pohon, mempunyai
pokok dan cabang. Bukankah sering kita baca atau dengar sabda Rasullah saw.
Yang kita jadikan kata-kata mutiara, misalnya malu adalah sebagian dari iman,
kebersihan sebagian dari iman, cinta bangsa dan Negara sebagian dari iman,
bersikap ramah sebagian dari iman, menyingkirkan duri atau yang lainnya yang
dapat membuat orang sengsara dan menderita, itu juga sebagian dari iman.
Diantara cabang - cabang keimanan yang paling pokok adalah keimanan kepada
Allah SWT.
2.2
Tanda-tanda Orang Beriman
Al-qur'an
menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut:
·
Jika
disebut nama Allah, hatinya akan bergetar dan berusaha ilmu Allah tidak lepas
dari syaraf memorinya (al-anfal : 2)
·
Senantiasa
tawakal, yaitu bekeja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah. (Ali imran
: 120, Al maidah: 12, al-anfal : 2, at-taubah: 52, Ibrahim:11)
·
Tertib
dalam melaksanakan shalat dan selalu melaksanakn perintah-Nya. (al-anfal:
3, Al-mu'minun: 2, 7)
·
Menafkahkan
rizki yang diterima dijalan Allah. (al-anfal: 3, Al-mukminun: 2, 7)
·
Menghindari
perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan. (Al-mukminun: 3, 5)
·
Memelihara
amanah dan menepati janji. (Al-mukminun: 6)
·
Berjihad
di jalan Allah dan Suka menolong. (al-Anfal : 74)
·
Tidak
meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin.(an-nur: 62)
2.3
Rukun Iman dan Pengertiannya
Menurut bahasa iman artinya percaya, sedangkan
menurut bahasa di yakini dengan sepenuh hati, di ucapkan dengan lisan dan di
amalkan dengan anggota badan . orang yang beriman disebut MU'MIN.
Berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits rukun iman ada 6,
yaitu
·
Iman kepada Allah
Yaitu percaya sepenuh hati bahwa Allah adalah Rabb Tuhan
pencipta alam, Maha Kuasa, Maha Penyayang dan segala sifat Maha lainnya. Untuk
itu kita wajib beribadah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah.
·
Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur
(cahaya). Malaikat selalu tunduk dan patuh atas perintah Allah dan tidak pernah
sedikitpun membantahnya. Malaikat merupakan makhluk ghaib, artinya tidak dapat
dilihat dengan panca indera manusia, namun kita wajib iman dan percaya
kepadanya. Jumlah malaikat sangatlah banyak, hingga tak ada yang mengetahui
jumlahnya, kecuali Allah. Diantara nama - nama malikat yang disebut dalam
Al-Qur'an adalah :
·
Iman kepada Kitab-kitab Allah
Allah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Nabi sebagai
pedoman umat manusia untuk hidup didunia agar selamat dunia dan akhirat. Ada 4
kitab yang Allah turunkan kepada para Nabi, yaitu :
a.
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa A.S
b.
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS
c.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS
d.
Kitab Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
·
Iman kepada Nabi & Rasul-rasul Allah
Nabi adalah orang yang mendapat wahyu hanya
untuk dirinya sendiri, sementara Rasul artinya utusan, Rasul Allah adalah
utusan Allah yang mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
Tugas utama para rasul adalah menyampaikan dan megajarkan
agama Allah kepada manusia, serta memberikan petunjuk agar tidak tersesat. Nabi
dan Rasul yang wajib kita ketahui ada 25 orang. Yaitu :
Di antara 25 nabi dan rasul tersebut 5 di
antaranya mendapat gelar 'Ulul Azmi, yaitu para Nabi yang mendapat ujian sangat
berat dari Allah, namun mereka tetap tegar, tabah dan sabar
menghadapinya. Mereka adalah NUH, IBRAHIM, MUSA, ISA dan MUHAMMAD. Atau
disingkat NIMIM.
·
Iman kepada Hari akhir
Yaitu kita harus meyakini dengan sepenuh hati
bahwa hari kiamat pasti terjadi. Namun kapan terjadinya adalah rahasia Allah,
semua manusia tak ada satupun yang mengathuinya bahkan Nabi Muhammad sekalipun
tak tahu kapan akan terjadinya kiamat.
Ketika beliau SAW. Ditanya oleh Malaikat
Jibril tentang hari kiamat, belaiau tak tahu kapan terjadinya, namun beliau
memberikan tanda-tanda kiamat yang mendahului terjadinya kimat.
Di antara tanda-tadanya adalah :
a.
Banyak orang minum-minum keras
b.
Banyak terjadi perzinahan
c.
Banyak gedung-gedung tinggi
d.
Matahari terbit dari barat dan terbenam di
timur
e.
Keluarnya Ya'juz dan Ma'juz
f.
Keluarnya Dajjal
g.
Dll.
·
Iman kepada Qodho dan Qodhar
Beriman kepada Qodho dan qodhar adalah
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah memnentukan dan menetapkan
segalanya untuk manusia. Qodho & Qodar adalah ketetapan Allah bagi makhluk
Nya. Ketetapan Allah kadang berupa hal-hal yang baik dan kadang berupa hal-hal
yag buruk. Maka seorang mu'min akan meyakini dan tunduk pada ketetapan Allah
baik maupun buruknya.
Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah
satu rukun iman di mana kita wajib mengimaninya agar iman kita menjadi sah dan
sempurna. Ibnu Abbas pernah berkata, "Qadar adalah nidzam (aturan)
tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka
tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan
qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya" (Majmu' Fataawa Syeikh
Al-Islam).
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai iman
kepada qada dan qadar, terlebih dahulu akan dibahas mengenai qada dan qadar itu
sendiri. Qada menurut bahasa berarti hukum, perintah, memberikan,
menghendaki, dan menjadikan. Sedangkan qadar berarti batasan atau
menetapkan ukuran.
Secara etimologi, qada dapat diartikan sebagai
pemutusan, perintah, dan pemberitaan. Imam az-Zuhri berkata, "Qadha
secara etimologi memiliki arti yang banyak. Dan semua pengertian yang berkaitan
dengan qadha kembali kepada makna kesempurnaan." (An-Nihayat fii Ghariib
al-Hadits, Ibnu Al-Atsir). Sedangkan qadar berasal dari kata qaddara,
yuqaddiru, taqdiiran yang berarti penentuan.
Dari sudut terminologi, qadha adalah
pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah SWT pada zaman azali.
Adapun qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan
(qadha). Sedangkan arti terminologis qada dan qadar menurut Ar-Ragib
ialah : "Qadar ialah menentukan batas (ukuran)
sebuah rancangan; seperti besar dan umur alam semesta, lamanya siang dan malam,
anatomi dan fisiologi makhluk nabati dan hewani, dan lain-lain; sedang qada
ialah menetapkan rancangan tersebut." Atau secara sederhana, qada dapat diartikan sebagai ketetapan Allah yang
telah ditetapkan tetapi tidak kita ketahui. Sedangkan qadar ialah
ketetapan Allah yang telah terbukti dan diketahui sudah terjadi. Dapat
pula dikatakan bahwa qada adalah ketentuan atau ketetapan, sedangkan qadar adalah
ukuran. Dengan demikian yang dimaksud dengan qada dan qadar atau takdir
adalah ketentuan atau ketetapan Allah menurut ukuran atau norma tertentu.
Firman Allah mengenai qada dan qadar terdapat dalam surat
Al Ahzab ayat 36, yang
artinya :
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mumin
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata”.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Agama islam bukanlah
hambatan untuk perkembangan iptek tapi justru agama islam bisa lebih
mengembangkan dan memperbaiki iptek itu. Dan dengan adanya agama islam
permasalahan-permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan iptek ini
dapat diatasi atau diselesaikan. Dengan cara tetap menerapkan konsep iman dan
taqwa tersebut dalam kehidupan kita, dengan begiu kemajuan iptek tidak membuat
kemerosotan moral pada diri manusia.
Dengan adanya keseimbangan antara pribadi yang islami dan
penuh keimanan dengan kemajuan iptek, maka perkembangan kehidupan setiap muslim
akan berjalan teratur. Dan dengan menerapkan pribadi yang islami ini dalam setiap
orang tidak akan pernah bimbang dalam menghadapi permasalahan-permasalahan
hidup.
2.
Saran
Pada dasarnya dalam kehidupan
modern, kita sebagai manusia tidak bisa terlepas dari islam dan iman. Karena
dengan kita menerapkan kehidupan yang islami dan iman, kita dapat mencegah dan
menyelamatkan diri dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala sesuatu yang
tidak baik. Selain itu, kita juga dapat menentukan apakah modernisasi
tersebut dianggap sebagai suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau tidak,
diperlukan atau sebaliknya perlu dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://ilmuamalilmiyah.blogspot.co.id/2012/10/makalah-agama-rukun-islam.html
No comments:
Post a Comment