Tuesday, 5 July 2016

MAKALAH BAHASA INDONESIA PILIHAN KATA (DIKSI) DAN PARAGRAF


Bismillahirrohmanirrohim,,
Buat temen-temen yang mau bikin makalah bahasa Indonesia tentang diksi dan paragraf,
Semoga posting kali ini bisa membantu temen-temen seua ya,
Jika ada saran yang bersifat membangun, monggi silahkan comment ya,

Kurang lebih, isi dari makalahnya adalah, sbb :
Jika isinya cocok, dibawah udah ada link buat download PDF nya gaes

BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Saat ini kebanyakan orang tidak mengetahui pentingnya penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, terutama dalam hal tata cara pemilihan kata atau diksi. Pengunaan diksi sangat penting agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien. Hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman saat berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa terlepas dari aktivitas berkomunikasi satu sama lain. Tetapi adakalanya saat berkomunikasi, ada pihak/lawan komunikasi mengalami kesulitan dalam menerima informasi. Hal itu karena kata yang digunakan kurang tepat atau rancu sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pemilihan kata atau diksi ini bukan hanya tentang memilih-milih kata, namun juga berpengaruh terhadap bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Selain itu, pemilihan kata juga digunakan dalam karya tulis, sehingga pemilihan kata yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan pembaca memahami karya tulis yang kita buat.
Terlepas dari pemilihan kata, dalam bahasa Indonesia kita juga sering mendengar istilah paragraf. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi(atau lebih), sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam.
Dalam membuat paragraph kita harus mengetahui syarat-syarat pembentukan suatu paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus memiliki keterkaitanya dengan paragraf yang lain. Keterkaitan paragraf dapat dilihat melalui penyusunan kalimat yang saling berkaitan dan disertai kata penghubung antar kalimat tersebut.


Dalam hal ini kita dituntut untuk mampu membuat  suatu paragraf yang baik dan benar sesuai kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia.Dalam makalah ini kami berusaha menjelaskan materi tentang pilihan kata (diksi) dan paragraf sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia.
2.        RUMUSAN MASALAH
2.1     Pilihan kata (diksi)
·           Pengertian diksi
·           Syarat ketepatan diksi
·           Makna kata
·           Gaya bahasa
2.2  Paragraf
·           Pengertian paragraf atau alenia
·           Struktur paragraf
·           Syarat-syarat paragraf yang baik
·           Jenis-jenis paragraf
3.        TUJUAN PENULISAN MAKALAH
3.1     Pilihan kata (diksi)
·           Menjelaskan Pengertian diksi
·           Menjelaskan Syarat ketepatan diksi
·           Menjelaskan Makna kata
·           Menjelaskan Gaya bahasa
3.2  Paragraf
·           Menjelaskan Pengertian paragraf atau alenia
·           Menjelaskan Bagaimana struktur paragraf
·           Menjelaskan Bagaimana syarat-syarat paragraf yang baik
·           Menjelaskan Jenis-jenis paragraf



























BAB II
PEMBAHASAN
1.    PILIHAN KATA (DIKSI)
1.1     PENGERTIAN PILIHAN KATA (DIKSI)
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat membuat karangan ataupun karya tulis. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang.
Adapun fungsi dari diksi antara lain :
·            Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis;
·            Untuk mencapai target komunikasi yang efektif;
·            Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verba;
·            Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
1.2     SYARAT KETEPATAN DIKSI
Syarat Ketepatan Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam hal mengarang(karya tulis) maupun dalam berkomunikasi langsung setiap hari. Dalam memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata.


Dalam hal ini, makna kata yang tepat atau sesuai dengan kondisi adalah kata yang kita pakai.
1.3    MAKNA KATA
1.3.1        Makna Denotatif
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan makna.
Contoh :
1.             Mas parto membeli susu sapi.
2.             Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.
1.3.2        Makna Konotatif
Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh:
1.                  Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wts).
2.                  Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat = rentenir).
1.4     MACAM-MACAM HUBUNGAN MAKNA
1.4.1        Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
1.4.2        Antonim
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
1.4.3        Polisemi
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
1.4.4        Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.Contoh :
Hipernim : Hantu
Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung Hipernim : Ikan
Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat.
1.4.5        Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh :
·      Bulan(dalam kalender), Bulan(nama satelit)
·      Genting(gawat),Genting(atap rumah)
1.4.6        Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh :
·      Rok(pakaian), Rock(aliran music)
·      Tank(kendaraan perang), Tang(alat perkakas)
1.4.7        Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Contoh :
·           Serang(nama kota), Serang(perang)
·           Tahu(makanan), Tahu(mengetahui)
1.5    MAJAS (GAYA BAHASA)
Majas ialah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipergunakan dalam suatu karya sastra dengan tujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis. Menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan majas ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Goris Keraf, suatu majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan-santun dan menarik. Majas juga diartikan sebagai bahasa kias, bahasa yang dipakai untuk menciptakan suatu efek tertentu. Majas nerupakan bentuk retoris yang penggunaanya untuk memunculkan kesan imajinatif dari pendengar maupun pembaca.
Majas / gaya bahasa terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1.5.1        Gaya bahasa perulangan
·           Aliterasi
Aliterasi ialah majas yang memiliki wujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.Contoh :
-            Susuri sungai Sebrangi samudra
-            Senyum sopan sapa sesama
·           Asonansi
Asonansi ialah jenis majas re[etsi yang berwujud perulangan vokal pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk memebrikan penekanan. Contoh :
-            Segala ada menekan dada
-            Mati api didalam hati
·           Anafora
Anafora ialah jenis majas refetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap baris atau kalimat.Contoh:
Kucari kau dalam toko-toko
Kucari kau karena cemas karena saying
Kucari kau karena sayang karena bimbang
Kucari kau karena kaya meski diganyang
·           Efifora (Epistrofa)
Efifora ialah jenis majas refetisi yang berwujud perulangan kata pada akhir baris atau kalimat yang berurutan.Contoh:
Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau sedang tidur.
Aku mencercah daging ketika kau tidur.
·           Anadiplosis
Anadiplosis ialah jenis majas refetisi yang kata atau frasa terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frasa pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.Contoh:
Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya.

1.5.2        Gaya bahasa perbandingan
·           Perumpamaan
Perumpamaan ialah jenis majas padanan kata atau simile yang memeiliki arti seperti. Secara eksplisit jenis gaya bahasa/majas ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti,sebagaiibaratbakumpamalaksanaserupa.Contoh:
Seperti air dengan minyak.
Laksana bulan kesiangan.
·           Metafora
Metafora ialah jenis majas yang membandingkan dua hal secara implisit.Contoh:Aku adalah angin yang kembara
·           Personifasi
Personifikasi ialah majas yang melekatkan sifat-sifat insani pada benda yang tidak bernyawa atau pada ide yang abstrak.Contoh:
Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.
·           Anitesis
Anitesis ialah majas yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.Contoh:Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.
·           Pleonasme dan Tautologi
Pleonasme ialah penggunaan kata yang mubazir yang sebenarnya tidak perlu.Contoh:Capek mulut saya berbicara.
Tatutologi ialah majas yang menggunakan kata atau frasa yang searti dengan kata yang telah disebutkan sebelumnya.Contoh:Apa maksud dan tujuannya datang kemari.
1.5.3        Gaya bahasa pertentangan
·           Hiperbola
Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang dilebih-lebihkan baik jumlah, ukuran maupun sifatnya dengan tujuan untuk memberikan penekanan, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.Contoh:Pemikiran-pemikirannya tersebar keseluruh dunia.
·           Litotes
Litotes ialah majas berupa pernyataan yang sifatnya mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.Contoh:Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.
·           Ironi
Ironi ialah jenis majas berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.Contoh:Bagus benar rapornu, Sam. Banyak merahnya
·           Satire
Satire ialah majas yang sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.Contoh:Budak kurus pengangkut sampah.
·           Sinisme
Sinisne ialah majas yang berwujud sindiran, berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadapa keikhlasan atau ketulusan hati.Contoh:
Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat anda hitung.
·           Sarkasme
Sarkasme ialah majas yang berwujud sindiran atau olok-olokan yang pedas atau kasar. Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.
·           Paradoks
Paradoks ialah majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.Contoh:
Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
1.5.4        Gaya bahasa pertautan
·           Metonimia
Metonimia ialah majas yang menggunakan nama benda, orang, hal, atau ciri sebagai pengganti benda itu sendiri.Contoh:Tolong ambilkan aqua di lemari es!
·           Alusio
Alusio ialah majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang umum dikenal/ diketahui orang.Contoh:Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi disini.
·           Eufinisme
Eufinisme ialah majas dengan bentuk ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan kasar yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan.Contoh:Tunasusila sebagai pengganti pelacur.
·           Eponim
Eponim ialah majas yang menyebut nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk mengganikan sifat itu.Contoh:Dengan latihan yang rutin saya yakin anda akan sehebat Mike Tyson.
2.    PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.Beberapa pengertian paragraf antara lain :
·           Paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan padu.
·           Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya
Paragraf atau alenia biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok kedalam. Dalam menyusun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak dan saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Pada umumnya paragraf terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa paragraf pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam paragraf dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung. Adapun fungsi dari paragraf yaitu :
·           Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
·           Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
·           Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
·           Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil danMemudahkan pengendalian variabel terutama karangan yangterdiri atas beberapa variabel.
2.1    STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok suatu paragraf atau alenia . Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
Ciri kalimat topik :
·           Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
·           Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
·           Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
·           Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
Ciri kalimat pendukung :
·           Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
·           Artinya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alenia
·           Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
·           Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
2.2    SYARAT-SYARAT PARAGRAF
·           Kohesif (kepaduan bentuk)
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsure-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak lepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh :
     Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas menyampaikan dan menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun waktu yang cukup panjang dan membosankan itu, banyak sekali pemberedelan pers, pencabutan SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai wujud budaya komunikasi politik yang memakai mode top-down itu.
·           Koheren ( kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah aleniaatau paragraf. Alenis yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koheren, termasuk pula keteraturan(sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya. Dengan demikian pembaca akan dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
Contoh :
Pohon anggur, selain buahnya dapat digunakan untuk pembuatan minuman, daunnyapun juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, rauman tersebut kita dinginkan. Kemudian setelah dingin, baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insha Allah, kulit kita akan terlihat bersih dan berseri-seri.
2.3    JENIS-JENIS PARAGRAF ATAU ALENIA
2.3.1        Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat topik
·      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
·      Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
·      Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.2        Jenis paragraf menurut sifat isinya
·      Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut. Contoh paragraf narasi :
Setelah selesai belajar, Damar rebahan di tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah buku berwarna hitam di bawah bantalnya. Sebuah bolpoint sudah terselip dalam buku itu. Damar membuka halaman demi halaman dari buku itu. Di halaman yang masih kosong, ia menulis sesuatu. Ia mulai mengungkapkan perasaannya seharian ini.
·      Paragraf Deskripsi 
Paragraf Deskripsi  adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu. Contoh paragraf deskripsi :
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku.
·      Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan. Contoh Paragraf Eksposisi:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
·      Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.Contoh Paragraf Argumentasi :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.
·      Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi adalah paragraf  yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.Contoh Paragraf Persuasi :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.         DIKSI
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama bagi seorang pengarang untuk penulisan gagasan serta ungkapan. Penguasaan dalam mengolah kata  juga menjadi faktor penting untuk menghasilkan tulisan yang indah dan enak di baca. Sehingga makna dengan tepat akan tersampaikan kepada penerima informasi atau pembaca.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat. Selain itu pemilihan kata yang tepat dalam komunikasi secara langsung juga sangat penting sehingga terjadi komunikasi yang efektif dan efisien tanpa ada kesalahan makna dan pemahamannya.
2.         PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil dari pengabungan beberapa kalimat. Paragraf sendiri terdiri dari kalimat topik atau ide pokok sebagai kalimat utama dan kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat pokok tersebut. Dan syarat-syarat pembentukan paragraf yang baik ada 2, yaitu : kepaduan bentuk (kohesif) dan kepaduan makna (koheren).
B.     SARAN
Saran kami kepada seluruh pembaca untuk mempelajari pemilihan kata (diksi) maupun pembuatan paragraf dengan baik dan benar. Dengan mempelajari materi-materi tersebut diharapkan pembaca dapat memahami fungsi dan tujuan diksi (pilihan kata) maupun membuat suatu paragraf.


Selain itu pembaca dapat menerapkankemampuan berkomunikasi yang sesuai dan efektif berdasarkan makna masing-masing kata baik dalam komunikasi berupa pembicaraan langsung maupun berupa karya tulis.


DAFTAR PUSTAKA
·      Alfinanurmaulida. 2013. Makalah Pilihan Kata Diksi. https://zegyjib.files.wordpress.com/2013/05/makalah-pilihan-kata-diksi.docx [11 Oktober 2015]
·      Guntur L Prasetyo. 2012. Makalah Bahasa Indonesia “Paragraf”.http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-paragraf_28.html [12 Oktober 2015]
·      Disclamaboy. 2012. Diksi : Pengertian dan Macam-macamnya. http://www.cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html [08 Oktober 2015]
·      Id.Wikibooks.org. 2015. Bahasa Indonesia/ Materi: Majas.  https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Majas  [12 Oktober 2015]

·      Juminto. 2014. Makalah Paragraf atau Alenia. http://mintorogo20.blogspot.co.id/2014/01/makalah-paragraf-dan-alinea.html  [12 Oktober 2015]

Berikut buat link downloadnya gaes. Silahkan klik disini.

No comments:

Post a Comment