Bismillahirrohmanirrohim,,
Buat temen-temen yang mau bikin makalah bahasa Indonesia tentang diksi dan paragraf,
Semoga posting kali ini bisa membantu temen-temen seua ya,
Jika ada saran yang bersifat membangun, monggi silahkan comment ya,
Kurang lebih, isi dari makalahnya adalah, sbb :
Jika isinya cocok, dibawah udah ada link buat download PDF nya gaes
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Saat ini kebanyakan orang tidak mengetahui
pentingnya penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, terutama dalam
hal tata cara pemilihan kata atau diksi. Pengunaan diksi sangat penting agar
terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien. Hal ini juga dimaksudkan untuk
menghindari kesalah pahaman saat berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia
tidak bisa terlepas dari aktivitas berkomunikasi satu sama lain. Tetapi
adakalanya saat berkomunikasi, ada pihak/lawan komunikasi mengalami kesulitan
dalam menerima informasi. Hal itu karena kata yang digunakan kurang tepat atau
rancu sehingga menimbulkan kesalahpahaman.
Pemilihan kata yang tepat merupakan
sarana penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pemilihan kata atau diksi ini
bukan hanya tentang memilih-milih kata, namun juga berpengaruh terhadap
bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan. Selain itu, pemilihan kata juga digunakan dalam karya tulis,
sehingga pemilihan kata yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan pembaca
memahami karya tulis yang kita buat.
Terlepas dari pemilihan kata, dalam
bahasa Indonesia kita juga sering mendengar istilah paragraf. Paragraf atau
alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5
spasi(atau lebih), sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam.
Dalam membuat paragraph kita harus mengetahui syarat-syarat
pembentukan suatu paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus memiliki
keterkaitanya dengan paragraf yang lain. Keterkaitan paragraf dapat dilihat
melalui penyusunan kalimat yang saling berkaitan dan disertai kata penghubung
antar kalimat tersebut.
Dalam hal ini
kita dituntut untuk mampu membuat suatu
paragraf yang baik dan benar sesuai kaidah-kaidah dalam bahasa Indonesia.Dalam
makalah ini kami berusaha menjelaskan materi tentang pilihan kata (diksi) dan
paragraf sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia.
2.
RUMUSAN
MASALAH
2.1
Pilihan
kata (diksi)
·
Pengertian
diksi
·
Syarat
ketepatan diksi
·
Makna
kata
·
Gaya
bahasa
2.2 Paragraf
·
Pengertian
paragraf atau alenia
·
Struktur
paragraf
·
Syarat-syarat
paragraf yang baik
·
Jenis-jenis
paragraf
3.
TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
3.1
Pilihan
kata (diksi)
·
Menjelaskan
Pengertian diksi
·
Menjelaskan
Syarat ketepatan diksi
·
Menjelaskan
Makna kata
·
Menjelaskan
Gaya bahasa
3.2 Paragraf
·
Menjelaskan
Pengertian paragraf atau alenia
·
Menjelaskan
Bagaimana struktur paragraf
·
Menjelaskan
Bagaimana syarat-syarat paragraf yang baik
·
Menjelaskan
Jenis-jenis paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PILIHAN
KATA (DIKSI)
1.1
PENGERTIAN
PILIHAN KATA (DIKSI)
Diksi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan
kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata
seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat membuat karangan
ataupun karya tulis. Setiap kata memiliki
makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang.
Adapun fungsi dari diksi
antara lain :
·
Membuat pembaca atau
pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan
oleh pembicara atau penulis;
·
Untuk mencapai target
komunikasi yang efektif;
·
Melambangkan gagasan yang
di ekspresikan secara verba;
·
Membentuk gaya ekspresi
gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan
pendengar atau pembaca.
1.2
SYARAT KETEPATAN DIKSI
Syarat Ketepatan Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting,
baik dalam hal mengarang(karya tulis) maupun dalam berkomunikasi langsung
setiap hari. Dalam memilih kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud, kita
tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita
tentang pemakaian kata-kata.
Dalam hal ini, makna
kata yang tepat atau sesuai dengan kondisi adalah kata yang kita pakai.
1.3
MAKNA
KATA
1.3.1
Makna
Denotatif
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas
untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif
tidak mengalami perubahan makna.
Contoh :
1.
Mas parto membeli susu sapi.
2.
Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam
sunatan masal.
1.3.2
Makna
Konotatif
Makna konotasi adalah makna yang
bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi
yang mengalami penambahan.
Contoh:
1.
Para
petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wts).
2.
Bu
Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat =
rentenir).
1.4
MACAM-MACAM
HUBUNGAN MAKNA
1.4.1
Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna.
Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya
kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek,
mati dan wafat.
1.4.2
Antonim
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya
dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim
dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
1.4.3
Polisemi
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang
memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh
dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu
yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan
kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala,
kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
1.4.4
Hipernim
dan Hiponim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata
hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan
hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya
kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata
hipernim.Contoh :
Hipernim : Hantu
Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur
buntung Hipernim : Ikan
Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat.
1.4.5
Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh :
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh :
·
Bulan(dalam
kalender), Bulan(nama satelit)
·
Genting(gawat),Genting(atap
rumah)
1.4.6
Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh :
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh :
·
Rok(pakaian),
Rock(aliran music)
·
Tank(kendaraan
perang), Tang(alat perkakas)
1.4.7
Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Contoh :
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Contoh :
·
Serang(nama
kota), Serang(perang)
·
Tahu(makanan),
Tahu(mengetahui)
1.5
MAJAS
(GAYA BAHASA)
Majas ialah
gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipergunakan dalam suatu
karya sastra dengan tujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis. Menurut
Prof. Dr. H. G. Tarigan majas ialah cara mengungkapkan pikiran melalui
bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan
menurut Goris Keraf, suatu majas dikatakan baik bila mengandung tiga
dasar, yaitu kejujuran, sopan-santun dan menarik. Majas juga diartikan sebagai
bahasa kias, bahasa yang dipakai untuk menciptakan suatu efek tertentu. Majas
nerupakan bentuk retoris yang penggunaanya untuk memunculkan kesan imajinatif dari
pendengar maupun pembaca.
Majas
/ gaya bahasa terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1.5.1
Gaya
bahasa perulangan
·
Aliterasi
Aliterasi ialah majas yang memiliki wujud perulangan konsonan pada
suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.Contoh :
-
Susuri
sungai Sebrangi samudra
-
Senyum sopan sapa sesama
·
Asonansi
Asonansi
ialah jenis majas re[etsi yang berwujud perulangan vokal pada suatu kata atau
beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk memebrikan penekanan.
Contoh :
-
Segala ada menekan dada
-
Mati api didalam hati
·
Anafora
Anafora
ialah jenis majas refetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap
baris atau kalimat.Contoh:
Kucari
kau dalam toko-toko
Kucari
kau karena cemas karena saying
Kucari
kau karena sayang karena bimbang
Kucari
kau karena kaya meski diganyang
·
Efifora (Epistrofa)
Efifora ialah jenis majas
refetisi yang berwujud perulangan kata pada akhir baris atau kalimat yang
berurutan.Contoh:
Ibumu sedang memasak di dapur
ketika kau sedang tidur.
Aku mencercah daging ketika kau
tidur.
·
Anadiplosis
Anadiplosis ialah jenis majas
refetisi yang kata atau frasa terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi
kata atau frasa pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.Contoh:
Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya.
1.5.2
Gaya
bahasa perbandingan
·
Perumpamaan
Perumpamaan ialah jenis majas padanan kata atau simile yang
memeiliki arti seperti. Secara eksplisit jenis gaya bahasa/majas
ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti,sebagai, ibarat, bak, umpama, laksana, serupa.Contoh:
Seperti air
dengan minyak.
Laksana bulan
kesiangan.
·
Metafora
Metafora ialah jenis majas yang membandingkan dua hal secara
implisit.Contoh:Aku adalah angin yang kembara
·
Personifasi
Personifikasi ialah majas yang melekatkan sifat-sifat insani pada
benda yang tidak bernyawa atau pada ide yang abstrak.Contoh:
Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.
·
Anitesis
Anitesis ialah majas yang mengandung gagasan-gagasan yang
bertentangan.Contoh:Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.
·
Pleonasme
dan Tautologi
Pleonasme ialah penggunaan kata yang mubazir yang sebenarnya tidak
perlu.Contoh:Capek mulut saya berbicara.
Tatutologi ialah majas yang menggunakan kata atau frasa yang searti
dengan kata yang telah disebutkan sebelumnya.Contoh:Apa maksud dan tujuannya
datang kemari.
1.5.3
Gaya
bahasa pertentangan
·
Hiperbola
Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang
dilebih-lebihkan baik jumlah, ukuran maupun sifatnya dengan tujuan untuk
memberikan penekanan, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.Contoh:Pemikiran-pemikirannya
tersebar keseluruh dunia.
·
Litotes
Litotes ialah majas berupa pernyataan yang sifatnya mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya.Contoh:Apa yang kami berikan ini memang tak
berarti buatmu.
·
Ironi
Ironi ialah jenis majas berupa pernyataan yang isinya bertentangan
dengan kenyataan yang sebenarnya.Contoh:Bagus benar rapornu, Sam. Banyak
merahnya
·
Satire
Satire ialah majas yang sejenis argumen atau puisi atau karangan
yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun
terselubung.Contoh:Budak kurus pengangkut sampah.
·
Sinisme
Sinisne ialah majas yang berwujud sindiran, berbentuk kesangsian
yang mengandung ejekan terhadapa keikhlasan atau ketulusan hati.Contoh:
Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat
anda hitung.
·
Sarkasme
Sarkasme ialah majas yang berwujud sindiran atau olok-olokan yang
pedas atau kasar. Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.
·
Paradoks
Paradoks ialah majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan
fakta-fakta yang ada.Contoh:
Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
1.5.4
Gaya
bahasa pertautan
·
Metonimia
Metonimia ialah majas yang menggunakan nama benda, orang, hal, atau
ciri sebagai pengganti benda itu sendiri.Contoh:Tolong ambilkan aqua di
lemari es!
·
Alusio
Alusio ialah majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu
peristiwa atau tokoh yang umum dikenal/ diketahui orang.Contoh:Apakah
peristiwa Madiun akan terjadi lagi disini.
·
Eufinisme
Eufinisme ialah majas dengan bentuk ungkapan yang lebih halus
sebagai pengganti ungkapan kasar yang dianggap merugikan atau tidak
menyenangkan.Contoh:Tunasusila sebagai pengganti pelacur.
·
Eponim
Eponim ialah majas yang menyebut nama seseorang yang begitu sering
dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk mengganikan
sifat itu.Contoh:Dengan latihan yang rutin saya yakin anda akan sehebat Mike
Tyson.
2.
PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat.Beberapa pengertian paragraf antara lain :
·
Paragraf
adalah satuan bahasa yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut,
logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan padu.
·
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan
yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya
Paragraf atau alenia biasanya dibuat
dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok kedalam.
Dalam menyusun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan. Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak dan saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Pada umumnya paragraf terdiri atas
lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa paragraf pada umumnya
terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam
paragraf dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan,
kalimat penutup, dan kalimat penghubung. Adapun fungsi dari paragraf yaitu :
·
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan
memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang
tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
·
Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan
yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
·
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi
penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
·
Memudahkan pengembangan topik karangan ke
dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil danMemudahkan pengendalian
variabel terutama karangan yangterdiri atas beberapa variabel.
2.1
STRUKTUR
PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting
yang berisi ide pokok suatu paragraf atau alenia . Sedangkan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
Ciri kalimat topik :
·
Mengandung
permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
·
Mengandung
kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
·
Mempunyai
arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
·
Dapat
dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
Ciri kalimat
pendukung :
·
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
·
Artinya
baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alenia
·
Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat
transisi
·
Isinya
berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topik.
2.2
SYARAT-SYARAT
PARAGRAF
·
Kohesif
(kepaduan bentuk)
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh
karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsure-unsur yang sama sekali
tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak lepas dari topiknya atau
selalu relevan dengan topik.
Contoh :
Pada masa orde baru,
masyarakat dan media massa tidak bebas menyampaikan dan menerima informasi
secara terbuka. Dalam kurun waktu yang cukup panjang dan membosankan itu,
banyak sekali pemberedelan pers, pencabutan SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai
wujud budaya komunikasi politik yang memakai mode top-down itu.
·
Koheren
( kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah
koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang
lainnya dalam sebuah aleniaatau paragraf. Alenis yang memiliki koherensi akan
sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan
koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan
suatu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koheren, termasuk pula keteraturan(sistematika)
urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke
detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya. Dengan demikian
pembaca akan dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk
menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang
sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam
bermacam-macam hubungan.
Contoh :
Pohon anggur, selain buahnya dapat digunakan untuk pembuatan
minuman, daunnyapun juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya,
ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Masaklah hasil
tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu,
rauman tersebut kita dinginkan. Kemudian setelah dingin, baru kita gunakan
untuk membersihkan wajah. Insha Allah, kulit kita akan terlihat bersih dan
berseri-seri.
2.3
JENIS-JENIS
PARAGRAF ATAU ALENIA
2.3.1
Jenis
paragraf berdasarkan posisi kalimat topik
·
Paragraf
deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau
penjelasan khusus.Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam rapat
sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
·
Paragraf
induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.Contoh paragraf
induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
· Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.Contoh
paragraf campuran :
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan
dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
2.3.2
Jenis
paragraf menurut sifat isinya
·
Paragraf Narasi
Paragraf
Narasi ialah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian
tersebut. Contoh paragraf narasi :
Setelah selesai belajar, Damar rebahan di tempat tidurnya. Ia
mengambil sebuah buku berwarna hitam di bawah bantalnya. Sebuah bolpoint sudah
terselip dalam buku itu. Damar membuka halaman demi halaman dari buku itu. Di
halaman yang masih kosong, ia menulis sesuatu. Ia mulai mengungkapkan perasaannya
seharian ini.
·
Paragraf
Deskripsi
Paragraf Deskripsi
adalah merupakan
paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca
seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu. Contoh paragraf
deskripsi :
Masih melekat di mataku, pemandangan
indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang
silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan
pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang
menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa
memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir
serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika
bibirku.
· Paragraf Eksposisi
Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah
sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau
pengetahuan. Contoh Paragraf Eksposisi:
Parangtritis
adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di
desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km
sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup
terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup,
Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak
terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya
gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa
disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan
cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan
souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang
konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya
penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal
dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke
pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam
kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda
yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga
parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
· Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah
paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang
kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca
membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.Contoh Paragraf
Argumentasi :
Pantai Parangtritis memang memiki
keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering
menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja
menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah
di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa
penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul,
adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per
jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban
tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali
Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang
Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya
selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak
menimbulkan korban mati tenggelam.
· Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi adalah paragraf
yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu
yang dikehendaki penulis.Contoh Paragraf Persuasi :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang
masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak
sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari
karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita
hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah
konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik
tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena
negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan
masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa
menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi
seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya
lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
DIKSI
Kreatifitas
dalam memilih kata merupakan kunci utama bagi seorang pengarang untuk penulisan
gagasan serta ungkapan. Penguasaan dalam mengolah kata juga menjadi faktor penting untuk
menghasilkan tulisan yang indah dan enak di baca. Sehingga makna dengan tepat
akan tersampaikan kepada penerima informasi atau pembaca.
Diksi
adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan
pengertiannya tepat. Selain itu pemilihan kata yang tepat dalam komunikasi
secara langsung juga sangat penting sehingga terjadi komunikasi yang efektif
dan efisien tanpa ada kesalahan makna dan pemahamannya.
2.
PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil dari pengabungan beberapa kalimat.
Paragraf sendiri terdiri dari kalimat topik atau ide pokok sebagai kalimat
utama dan kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat pokok tersebut. Dan
syarat-syarat pembentukan paragraf yang baik ada 2, yaitu : kepaduan bentuk
(kohesif) dan kepaduan makna (koheren).
B.
SARAN
Saran kami
kepada seluruh pembaca untuk mempelajari pemilihan kata (diksi) maupun
pembuatan paragraf dengan baik dan benar. Dengan mempelajari materi-materi
tersebut diharapkan pembaca dapat memahami fungsi dan tujuan diksi (pilihan
kata) maupun membuat suatu paragraf.
Selain itu
pembaca dapat menerapkankemampuan berkomunikasi yang sesuai dan efektif
berdasarkan makna masing-masing kata baik dalam komunikasi berupa pembicaraan
langsung maupun berupa karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA
·
Alfinanurmaulida.
2013. Makalah Pilihan Kata Diksi. https://zegyjib.files.wordpress.com/2013/05/makalah-pilihan-kata-diksi.docx
[11 Oktober 2015]
·
Guntur
L Prasetyo. 2012. Makalah Bahasa Indonesia “Paragraf”.http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-paragraf_28.html
[12 Oktober 2015]
·
Disclamaboy.
2012. Diksi : Pengertian dan Macam-macamnya. http://www.cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html
[08 Oktober 2015]
·
Id.Wikibooks.org.
2015. Bahasa Indonesia/ Materi: Majas. https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Majas [12 Oktober 2015]
·
Juminto.
2014. Makalah Paragraf atau Alenia. http://mintorogo20.blogspot.co.id/2014/01/makalah-paragraf-dan-alinea.html [12 Oktober 2015]
Berikut buat link downloadnya gaes. Silahkan klik disini.
No comments:
Post a Comment